“TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH”

Satu ungkapan, di atas, inilah yang kami rasakan di dalam kegiatan pertukaran Pemudi Jerman Niederkassel  dengan Bibelvrouw muda dalam rangka Kunjungan Kemitraan yang telah terlaksana pada tanggal 26/7-19/8 yang lalu. Kegiatan ini dilatarbelakangi pada kunjungan kemitraan dari Eben Eser ke Jemaat Niederkassel pada tahun 2010. Kemudian tindak lanjut kesepakatan itu tanggal 11/9 hingga 1 Oktober tahun 2011 telah bertemu pemimpin grup pemudi dari Jemaat Niederkassel Corinna Mey dan Michaela sebagai wakil sedang dari Bibelvrouw sebagai Ketua adalah Bvr. Mastauli Manurung dan wakilnya Bvr. Tetty Nuraini Silitonga,  untuk membicarakan program kunjungan tahun 2013, kemudian akan mengadakan kunjungan balasan pada tahun 2014 dari Eben Eser ke Niederkassel Jerman, masing-masing kedua belah pihak mengutus 8 orang Pemudi Jerman dan 8 orang Bibelvrouw muda. Inilah delapan orang dari Niederkassel, a.l.: Corinna Mey sebagai Ketua, Michaela Schmidt sebagai Wakil Ketua, Cristina Schmidt, Judith Schaefer, Miriam Stockem, Sabine Brodesser, Sabine Kling, dan Tamara Schurilli. Sedangkan delapan orang dari Bibelvrouw, a.l.: Bvr. Mastauli Manurung sebagai Ketua, Bvr. Tetty Nuraini Silitonga, Cal. Bvr. Nova Simamora, Cal. Bvr. Melva Simarmata, Cal. Bvr. Tiar Siahaan, Cal. Bvr. Tio Simamora, Cal. Bvr. Marino Sihombing, dan Cal. Bvr. Ida Hanna Manalu.

“Puji Tuhan kunjungan tahun 2013 ini telah terlaksana dengan baik,” ungkap Bvr. Tetty N. Silitonga. Adapun beberapa kegiatan dari kunjungan ini secara garis besar adalah:

  1. Mengenal Eben Eser. Dalam hal ini kami melihat bagaimana kehidupan para Bibelvrouw  Pensiun yang bertempat tinggal di Eben Eser, beribadah bersama, serta melihat bangunan yang ada di Eben Eser juga mengikuti kegiatan yang diadakan di Eben Eser dan kami juga  beroleh keterangan latar belakang berdirinya perkampungan  Bibelvrouw Pensiun di Eben Eser oleh Pimpinan Eben Eser yaitu Bvr. Siti Lamroma Nainggolan serta sekretaris Bvr. Asni Pasaribu, juga para pelayan yang bertugas di Eben Eser.  Hal ini memberikan semangat dan pengenalan yang sangat menarik bagi kami semua.
  2. Berkunjung ke Rumah Bielvrouw untuk mengenal pelayanannya dan tinggal selama 2 hari. Dalam hal ini kami berbagi dalam tiga kelompok:

–       kelompok I berkunjung ke rumah Bibelvrouw Debora Siahaan di HKBP Kornel Distrik V Sumatera Timur,

–       kelompok II berkunjung ke Rumah Bibelvrouw Mastauli Manurung di HKBP Tanjung  Morawa Distrik X Medan Aceh, dan

–       kelompok III berkunjung ke rumah Bibelvrouw Rani Pangaribuan di HKBP Silaen Distrik IV Toba.

Dalam kunjungan ke rumah Bibelvrouw kami melihat bagaimana pelayanan di gereja masing-masing tempat, bagaimana kehidupan jemaat terkhusus kaum pemuda/i juga sekolah minggu, serta mengadakan workshop bahayanya sampah plastik bagi kesehatan kita dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita, dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya kemudian  bekerjasama membersihkan lingkungan Gereja sekitarnya bersama kaum pemuda/i. Melalui hasil ketiga kelompok semuanya memiliki pengalaman yang menyenangkan bersama jemaat khususnya dalam rangka bekerjasama dalam membersihkan lingkungan gereja. Kami juga menerima sambutan yang hangat oleh ketiga gereja tersebut. Dalam hal ini kami berharap seluruh jemaat Gereja sangat mendukung untuk menjaga kebersihan Gereja dan lingkungan hidup tidak hanya sekedar mengetahui tetapi juga menghidupi kebersihan di dalam hidup sehari-hari.

  1. Berkunjung  ke Kantor Pusat HKBP  yang diawali dengan Ibadah bersama di Kantor Pusat HKBP. Di sini, kami beroleh sambutan penuh sukacita dari pimpinan HKBP dan  seluruh staff Kantor Pusat HKBP yang dipimpin oleh Kepala Departemen Koinonia Pdt. Welman Tampubolon STh. Sebagai tanda kenangan, pemudi jamaat Niederkassel beroleh cinderamata dari Kantor Pusat HKBP berupa Ulos yang di selempangkan ke semua pemudi Niederkassel Jerman.
  2. Secara umum mengenal kehidupan masyarakat Indonesia termasuk kehidupan pemuda/i Indonesia, melihat Pasar Tradisional, serta mengenal budaya Batak.

Selain itu di tengah kegiatan kami juga beroleh banyak pengalaman seperti belajar bersama dalam bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia, mengenal banyak permainan yang secara khusus mereka ajarkan kepada kami yang sangat berguna untuk diadakan di gereja dalam pelayanan kepada sekolah Minggu ataupun kepada Pemuda/i. Namun tidak dapat dipungkiri kami juga mengalami tantangan baik dalam hal makanan yang berbeda hingga ada 1, 2 orang dari Grup Jerman pada awalnya mengalami sakit perut namun puji Tuhan hal ini bisa kami atasi dengan segera hingga tidak menghalangi kegiatan kami selama 3 minggu, kemudian hal yang kami hadapi tantangan dalam hal perbedaan cuaca di mana cuaca pada saat itu sangat panas dan kesulitan dalam bahasa namun kendala ini membuat kami semakin terpancing untuk tetap berjuang dan semangat di dalam pertukaran berikutnya, kebersamaan selama 3 minggu ini membuat persaudaraan kami semakin erat, walau beda bahasa, jenis kulit, dan budaya, namun tidak menjadi hambatan untuk kita saling mengasihi dan bersaudara. Melaui kegiatan ini kami juga ingin mengatakan bahwa kita semua memiliki satu Tuhan yang sama, perbedaan bahasa, kulit maupun budaya tidak menjadi hambatan bagi kita untuk bersaudara bagi siapapun juga. Biarlah nama Tuhan semakin Termuliakan diatas segala kegiatan ini terkhusus di dalam kehidupan kita. (Bvr. Tetty N. Silitonga)

Sumber : http://hkbp.or.id/tiada-yang-mustahil-bagi-allah/

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply