Peran dan Tanggungjawab HKBP dalam Pembangunan Kota Jakarta
Jakarta
Pembangunan kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republi Indonesia, ternyata tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, tetapi juga seluruh warga masyarakat, termasuk gereja. Kesadaran ini mengemuka dalam sebuah Diskusi Panel yang diprakarsai HKBP Sudirman, Jakarta dengan tema: “Peran dan Tanggungjawab Gereja dalam Pembangunan Kota Jakarta.” Kegiatan ini menghadirkan tiga orang panelis, yaitu: Ephorus HKBP, Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA; Asisten Deputi Bid. Koordinasi Organisasi Masyarakat Sipil KEMENKOPOLHUKAM, Brigjen (Pol) Dr. Widiyanto P., SH. Msi; dan Wakil Walikota Jakarta Selatan, Drs. Rustam Effendi, M.Si. Moderator pada diskusi panel ini adalah Praeses HKBP Dist. DKI Jakarta, Pdt. Colan W.Z. Pakpahan, M.Th. Diskusi ini diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Dewi Sri Sinaga, pendeta HKBP Sudirman, Jakarta.
Berangkat dari Kitab Yeremia 29:7, Ephorus mengajak seluruh pendeta dan warga jemaat HKBP di DKI Jakarta untuk berdoa dan berusaha bagi kesejahteraan kota dimana mereka berada. Bahkan, Ephorus mengingatkan untuk mendoakan Gubernur DKI Jakarta, Bapak Joko Widodo dan Wakil Gubernur Bapak Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, mendoakan DPRD, para Walikota, Camat dan Lurah di seluruh DKI Jakarta agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. “Selain itu, berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pelayanan (RIPP) dan Rencana Strategis (Renstra) HKBP, HKBP memiliki visi Menjadi Berkat bagi Dunia”, demikian ungkap Ephorus. Melalui visi tersebut, HKBP memahami dan menghayati tugas panggilannya dari Allah untuk masuk ke tengah-tengah realitas kehidupan, ikut bergumul dengan persoalan-persoalan konkret kemasyarakatan dan kebangsaan, serta memberikan kontribusi kepada keadilan dan kesejahteraan kota dan desa serta negara dimana HKBP berada. Secara khusus untuk Indonesia, terkhusus lagi DKI Jakarta, HKBP hadir bukan untuk dirinya sendiri, melainkan kepentingan orang banyak. HKBP hadir untuk kebaikan dan kepentingan Jakarta. Hal ini diwujudnyatakan melalui pilar PEMBAHARUAN, PERDAMAIAN dan PEMBERDAYAAN.
Brigjen (Pol) Widiyanto mengungkapkan bahwa peran HKBP dalam pembangunan kota Jakarta dapat dilakukan dengan berbagi hal, meliputi: menjaga kerukunan, kompak, kehadiran gereja dicintai masyarakat, peduli dengan sesama, tidak tampil eksklusif, mewujudnyatakan kehadiran sebagai garam dan terang, berpartisipasi dalam menjaga keamanan, termasuk penataan gedung gereja meliputi: sanitasi, parkir, halaman dan taman. Menurut Widiyanto, banyak gereja di DKI Jakarta yang tidak memiliki penataan gedung gereja yang baik. Sementara itu, Wakil Walikota Jakarta Selatan, Rustam Effendi menyoroti dua hal yang menjadi persoalan kota Jakarta, yaitu: kemacetan dan banjir. Menurutnya, kemacetan ini terjadi akibat pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat di Jakarta. Sedangkan banji terjadi akibat sampah-sampah yang menghambat aliran air di kali-kali (parit). Karena itu, beliau mengajak warga jemaat HKBP untuk: pertama, beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum; kedua, mematuhi aturan/rambu-rambu lalu lintas, ketiga, tidak membuang sampah sembarangan, keempat, membersihkan parit yang berada di depan rumahnya.
Setelah diskusi panel berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon di kompleks gereja HKBP Sudirman, Jakarta. Turut dalam kegiatan penanaman pohon adalah Ephorus HKBP, Brigjen (Pol) Widiyanto P., Wakil Walikota Jakarta Selatan, Praeses HKBP Dist. DKI Jakarta, Pendeta HKBP Ress. Sudirman, Bapak Rusman Sagala dan panitia pelaksana Diskusi Panel. (Pdt. Mangasa Lumbantobing)
Sumber : http://hkbp.or.id/peran-dan-tanggungjawab-hkbp-dalam-pembangunan-kota-jakarta/
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!