Menjadi Berkat

Sudah tidak lagi saatnya HKBP berdiam diri di kancah nasional maupun internasional. HKBP sudah sepatutnya menjadi gereja yang mampu mengondisikan dirinya di tengah-tengah pergumulan dunia melalui perdamaian, pemberdayaan, pembaharuan. Isu-isu permasalahan sosial dan agama tidak lagi menjadi sesuatu hal yang baru untuk dibicarakan, melainkan sudah menjadi cakupan gereja demi permasalahan yang pelik ini. Oleh karenanya, di bawah payung besar tema “HKBP Menjadi Berkat” sudah terlihat peran-peran HKBP. Hal inilah yang menjadi garis merah dari sesi yang dibawakan oleh Ompui Ephorus Pdt. WTP. Simarmata, M.A yang juga sebagai Ketua Rapat Pendeta HKBP pada rapat pendeta HKBP Distrik II Silindung di Hotel Hermina, Parapat siang lalu (17/7).

Sebelum menjadi berkat, HKBP harus memiliki kesadaran tinggi akan asal berkat itu sendiri. Artinya, di dalam tema besar ini bisa membuat HKBP itu sendiri jatuh ke dalam pencobaan kedigdayaan itu muncul. Berkat itu berasal dari Tuhan. Artinya, berkat ditempatkan sebagai anugerah atau pemberian Tuhan ke dalam kehidupan jemaat-jemaat HKBP. Lalu, perihal apa yang harus dilakukan oleh HKBP ketika menjadi berkat

?  Ompui Ephorus menyoroti beberapa hal seperti dalam konteks pluralitas agama, krisis ekologi, perkembangan Iptek, dan kemiskinan yang sangat mencolok. Keempat hal ini menjadi tantangan sekaligus pelu

ang bagi HKBP dalam mengemban misi. Pendeta HKBP harus memiliki karakter dan misi yang kuat untuk menjalankan pelayanannya demi memajukan hidup jemaat. Menjadi berkat bukanlah menjadi soal yang mudah karena harus memiliki jiwa pengorbanan yang tinggi, yang sama dengan Abraham ketika dipanggil Tuhan. Dia mengorbankan dirinya sendiri (hubungan dengan sanak-saudara jadi semakin jauh dan tidak sediki harta warisan yang ia peroleh, serta banyak mengorbankan materi dan pikiran)  untuk menjawab panggilan Tuhan.

Rapat Pendeta Distrik II Silindung ini memiliki sub-tema: HKBP Mengembangkan Pelayanan dengan Pilar Pembaharuan, Perdamaian, dan Pemberdayaan di Tengah-tengah Masyarakat yang Majemuk. Rapat ini berjalan dengan sangat baik, sebagian besar para pendeta ikut memberikan sumbangsih pemikiran-pemikirannya demi kemajuan pelayanan bersama di daerah Distrik II Silindung. Hal ini tidak akan terlaksana jika tidak ada ikatan persaudaraan yang erat antar sesama pendeta yang melayani di Distrik II Silindung. Rapat Pendeta ini berlangsung mulai dari 15-17 Juli 2013. (danielM)

Sumber : http://hkbp.or.id/menjadi-berkat/

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply