Kunjungan Pastoral Ephorus Pdt. Willem TP Simarmata, MA di HKBP Surabaya
Ephorus HKBP: “Dipanggil untuk Mendamaikan dan Mempersatukan”
Surabaya, Jawa Timur
“Dipanggil untuk mendamaikan dan mempersatukan” merupakan pesan utama khotbah Ephorus, Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA pada Ibadah Minggu Ketiga setelah Epiphanias di HKBP Ress. Surabaya dalam Kunjungan Pastoralnya selama dua hari di kota pahlawan ini. Bertitik tolak dari kitab 1 Korintus 1:10-18, Ephorus menjelaskan secara mendalam bahwa pada hakikatnya setiap orang percaya dipanggil untuk mendamaikan dan mempersatukan. Panggilan ini terlihat dengan jelas dari cara Allah memperkenalkan dan mendamaikan diri-Nya dengan manusia berdosa melalui Salib. “Dia datang merendahkan diri-Nya untuk menyelamatkan dunia. Sebuah cara yang sukar untuk dipahami oleh dunia, bahkan dianggap sebagai kebodohan bagi orang yang tidak percaya. Tetapi kebodohan bagi dunia itu, justru dipakai Allah untuk mendamaikan diri-Nya dengan manusia serta panggilan untuk berdamai diantara sesama manusia”, tegas Ephorus.
Ephorus menyampaikan Khotbah pada Ibadah Minggu di HKBP Ress. Surabaya.
“Karena itu”, lanjut Ephorus, “Orang Kristen tidak boleh bermoral ganda. Pada satu sisi mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat; tetapi pada sisi lain bertikai dengan sesamanya.” Menurut Ephorus, “bila manusia diberikan pilihan: “mau hidup rukun atau “bertikai” – pasti manusia memilih hidup rukun. Namun, seringkali pertikaian masih muncul dalam kehidupan bersama. Pertikaian muncul untuk menyelesaikan perbedaan yang ada. Hal inilah yang terjadi dalam kehidupan orang percaya di Korintus”, ungkap Ephorus.
Warga Jemaat menyimak Khotbah Ephorus dengan saksama.
“Salah satu bukti bahwa kita dipanggil untuk mewujudkan perdamaian adalah bahwa kita telah dipersatukan dalam satu Baptisan di dalam Nama Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus” sambung Ephorus. Karena itu, secara khusus, pada Tahun Remaja-Pemuda ini, Ephorus mengajak setiap orang tua untuk mewariskan keteladanan kepada generasi muda gereja melalui ungkapan: “Jangan wariskan perkelahian, pertikaian kepada generasi muda.” Lebih dalam lagi, Ephorus menekankan bahwa Salib Kristus meruntuhkan tembok-tembok pemisah diantara sesama manusia. Ini berarti bahwa perdamaian juga harus dibangun dengan sesama yang berbeda keyakinan. Menyikapi hal ini, Ephorus mengungkapkan bahwa HKBP akan menyelenggarakan Kemah Pemuda Kebangsaan yang tujuannya agar pemuda HKBP mampu menghargai perbedaan dan bergaul dengan semua orang.
Koor NHKBP se-Ressort Surabaya.
Selain itu, Ephorus juga mengingatkan pentingnya membangun “keunggulan” di tengah persaingan di era globalisasi ini. “Bila tidak unggul, kita hanya ikut-ikutan saja, terbawa arus” tegas Ephorus.
Setelah ibadah, Ephorus bersalaman dengan warga jemaat.
Kunjungan Pastoral Ephorus ke HKBP Ress. Surabaya dilakukan dalam rangkaian kegiatan silaturahmi Pimpinan HKBP dengan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Sukarwo dan kegiatan Bona Taon HKBP Dist. XVII Indonesia Bagian Timur (IBT) dan Launching Tahun Remaja-Pemuda se-Distrik IBT. Maju terus Remaja-Pemuda HKBP.
(Pdt. Mangasa Lumbantobing)
Ephorus berfoto bersama dengan parhalado yang bertugas dalam ibadah minggu di HKBP Ress. Surabaya.
Sumber : http://hkbp.or.id/kunjungan-pastoral-ephorus-pdt-willem-tp-simarmata-ma-di-hkbp-surabaya/
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!