KULIAH UMUM OMPUI EPHORUS DI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GURU HURIA

Ompui Ephorus, Pdt. WTP. Simarmata pada hari ini (26/8) memberikan materi kuliah umum kepada seluruh mahasiswa guru huria di Sekolah Tinggi Guru Huria di Seminarium Sipoholon. Kegiatan ini merupakan program yang diadakan setiap pembukaan semester baru. Pada kesempatan kali ini, Ephorus memberikan banyak permasalahan sosial kontemporer yg sudah sepatutnya mendapat perhatian dari para pelayan HKBP.

Ada beberapa poin yang diberikan oleh Ephorus, a.l. berturut-turut: pelayanan yang berbasis Global Mission, penambahan dalam kurikulum untuk mata kuliah yang menunjang pendidikan pengajaran dan teologi, pastor ethics, social ethics, dan strategi 3P untuk mencapai visi ‘antara’ HKBP menjadi berkat bagi dunia. Pelayanan berbasis global mission merupakan pelayanan yang menyentuh segala aspek permasalahan global. Artinya, keprihatinan pelayanan gereja tidak lagi berkutat pada pelayanan atas dirinya sendiri, melainkan pelayanan yang seharusnya memiliki kepekaan terhadap keprihatinan-keprihatinan sosial masa kini. Oleh karenanya, untuk melakukan pelayanan ini setiap sekolah teologi di HKBP, termasuk STTGH ini sudah harus meningkatkan grade sekolahnya dan dibekali dengan pengetahuan bahasa, terkhusus bahasa Inggris dan Jerman karena sudah cukup banyak para pelayan HKBP yang mampu mengajarkannya.

Selain itu, juga harus ditunjukkan melalui penambahan dalam kurikulum yang mencakup pengajaran dan khotbah, seperti pengetahuan tentang psikologi anak, remaja, dan dewasa, serta ditambahi dengan ilmu homiletika. Ilmu homiletika tidak hanya hadir sekadar sebagai salah satu kurikulum, melainkan juga diperlengkapi dengan hermeneutik yang mendalam. Kemudian, setelah mendapat bekal ilmu pengetahuan, juga harus dilengkapi dengan pastor ethics. Hal ini sangat diperlukan karena kehidupan seorang guru huria akan terlibat banyak di jemaat. Pembekalan-pembekalan seperti ini akan memiliki dampak besar dalam tubuh pelayanan HKBP. HKBP sebagai gereja yang besar tidak lagi selalu menerima, tetapi sudah seharusnya berusaha memberi karena ini dikondisikan dengan kehidupan sosial yang majemuk dan di titik inilah HKBP menjadi berkat di era sekarang.

Ini merupakan tugas kita bersama untuk merevitalisasikannya di mana sejak dulu (1861) HKBP telah menjadi berkat. Revitalisasi ini mencakup segala unit pelayanan yang ada di HKBP. Visi ini bukanlah visi jangka panjang karena HKBP telah memiliki visi utama, yaitu menjadi gereja yang inklusif, dialogis, dan terbuka. Visi HKBP menjadi berkat bagi dunia merupakan visi ‘antara’ jangka empat tahun ini. Dalam mencapai visi ini diperlukan strategi, yaitu 3P. Strategi yang mencakup Perdamaian, Pembaharuan, dan Pemberdayaan. Visi ini memperkenalkan sekaligus menyadarkan seluruh jemaat akan kehadirannya sebagai manusia di Planet Bumi ini baik itu menjaga, merawat, melestarikan, dan memberdayakan. Oleh karenanya, para pelayan yang masih muda dan energik dibekali pengetahuan-pengetahuan. Kehadiran para pelayan senior akan terus mendorong para pelayan muda untuk mencakup pelayanannya yang mengglobal.

Selain itu, di dalam strategi 3P ini dipikir perlu dan penting untuk membaharui dan memikirkan pikiran-pikiran teologis menghadapi tantangan zaman sekarang, seperti pemikiran teologis terhadap pencangkokan alat kelamin, praktek-praktek mistis/perdukunan, dan masalah-masalah sosial kontemporer lainnya. Oleh karenanya, strategi 3P ini tidak hanya mendapat tinjauan secara sosiologis, melainkan juga memiliki dasar teologis yaitu di dalam perdamaian, pembaharuan, dan pemberdayaan dimulai oleh, kepada, dan dari Tuhan. Pemenuhan diri yang terlebih dahulu kepada para pelayan akan memampukannya untuk melakukan pemberitaan firman melalui strategi 3P ini.

Pada tengah-tengah sesi perkuliahan ini diberikan kesempatan kepada para peserta, baik mahasiwa maupun dosen untuk bertanya, yaitu Jefri Lumbantobing (mahasiswa semester 5) dan Pdt. Poltak Sinaga, MTh (pengajar bidang praktika). Perkuliahan ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Informasi Pdt. Bintahan Harianja, STh, MSi, Pdt Kardi Simanjuntak, MMin yang didampingi inang Praeses, Pdt. Martunas Manullang, MTh, Pdt. Tulus Purba, STh, Pdt. MSP Sitorus, MTh, dan segenap dosen yang mengajar di STTGH. Sebelum mengakhiri perkuliahan, mahasiswa STTGH menampilkan sebuah koor dan kemudian diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada mahasiswa dan dosen secara simbolisasi melalui perwakilan masing-masing tingkat.  Pada akhir perkuliahan, para dewan kurator STTGH mengadakan rapat anggota dewan kurator STTGH yang dipimpin oleh Ketua Kurator STTGH Ompui Ephorus. (bin2/dm)

Sumber : http://hkbp.or.id/kuliah-umum-oleh-ompui-ephorus-di-sekolah-tinggi-teologi-guru-huria/

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply