KRP hadir dalam pembukaan Rapat Pendeta Distrik V Sumatera Timur dan Distrik XIII Asahan Labuhanbatu
Pada 26 Agustus 2013 Ompui Ephorus yang merangkap sebagai Ketua Rapat Pendeta menghadiri Rapat Pendeta distrik V Sumatera Timur yang dipimpin oleh Praeses Pdt. Victor Sihotang, S.Th. Rapat tersebut dilaksanakan di Sopo Toba Hotel, Ambarita pada tanggal 26-27 Agustus. Dalam kesempatan yang diberikan oleh panitia rapat Pendeta, KRP HKBP Pdt.Willem T.P. Simarmata, MA menyampaikan bahwa Lahir dan hadirnya HKBP di bumi ini bukanlah kebetulan. Ia ada karena rencana dan pekerjaan Tuhan melalui orang-orang pilihan-Nya. Orang-orang Batak tidak pernah meminta atau mengundang misionaris untuk memberitakan Injil kepada mereka. Allah sendirilah yang mengambil prakarsa mengutus hamba-Nya memberitakan Injil kepada orang-orang Batak hanya karena kasih-Nya.
![IMG_1899[1]](https://i0.wp.com/hkbp.or.id/wp-content/uploads/2013/09/IMG_189911-364x205.jpg?resize=364%2C205)
![IMG_1902[1]](https://i0.wp.com/hkbp.or.id/wp-content/uploads/2013/09/IMG_19021-364x205.jpg?resize=364%2C205)
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) sebagai gereja terbesar di Indonesia dan Asia harus memiliki pengaruh yang nyata dalam pembangunan karakter masyarakat yang demokratis dan bermartabat dalam takut akan Tuhan. Para pelayan HKBP telah diperlengkapi dan dipakai oleh Tuhan ikut berperan aktif menghantar HKBP menjadi gereja yang berpengaruh dan harus menjadi berkat bagi semua orang tanpa memandang siapapun orang tersebut. Slogan “HKBP Na Bolon i” ke depan bukan hanya secara kwantitatif tetapi juga menjadi besar secara kwalitatif, dengan indikasi yang dapat diukur melalui peran spiritual dan peran sosial yang nyata dan dapat dirasakan oleh masyarakat. HKBP harus terus belajar dari Gereja zaman para rasul yang mengarahkan tri-tugas panggilan gereja kepada pemberdayaan jemaat untuk menjadi jemaat misioner, sehingga seluruh jemaat dipenuhi semangat multiplikasi dengan turut ambil bagian dalam pemberitaan Injil dan menjadi berkat ke luar dirinya (Church for others). Sehubungan dengan itu, Era Pelayanan Baru (New Area of Mission ) harus dikembangkan. Banyak medan pelayanan yang belum disentuh oleh gereja seperti anak jalanan, anak-anak di jermal, buruh, mahasiswa, dll. Outsider pun harus dilihat sebagai mission field yang harus dilayani. Umat lain yang berbeda agama dan suku adalah bahagian dari medan pelayanan HKBP. Sikap dialogis dan peranan merajut persatuan dan Kesatuan bangsa perlu terus-menerus diperankan oleh pelayan HKBP. Mempererat persaudaraan, menghargai perbedaan/ kemajemukan dan merawat lingkungan hidup harus tetap ditanamkan kepada generasi muda HKBP. Oleh karena itu KRP mengajak kepada seluruh pelayan untuk menjalankan Poda Tohonannya dengan baik dan mewujudkan HKBP menjadi saluran berkat bagi seluruh dunia.
![IMG_1914[1]](https://i0.wp.com/hkbp.or.id/wp-content/uploads/2013/09/IMG_19141-364x205.jpg?resize=364%2C205)
![IMG_1933[1]](https://i0.wp.com/hkbp.or.id/wp-content/uploads/2013/09/IMG_19331-364x205.jpg?resize=364%2C205)
Disamping itu, hal yang senada juga dilakukan oleh Ompui Ephorus HKBP yang merangkap juga sebagai KRP kepada Distrik XIII Asahan Labuhan Batu yang dipimpin oleh Praeses Pdt. Robert Pandiangan, M.Th dan diketuai oleh Pdt. Immanuel Panjaitan, S.Th di Hotel Hermina Parapat, 27 Agustus 2013. Kiranya Tuhan Memberkati seluruh pelayan dan umatnya dan mampu menjadi Berkat di seluruh dunia. Horas. (Jona)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!