Jubileum 25th, MBO dan Mangompoi HKBP Rawalumbu
Bekasi, Jawa Barat
Sejak hari Sabtu hingga Minggu (19-20 Oktober), seluruh warga jemaat HKBP Rawalumbu bersukacita merayakan Jubileum (Ulang Tahun) gereja tersebut ke-25 dan kegiatan Mameakhon Batu Ojahan (Batu Alas) serta Mangompoi gedung gereja. Perayaan Jubileum dilakukan pada Sabtu malam dengan kegiatan “Malam Evangelisasi”. Meskipun malam itu kota Bekasi diguyur hujan yang sangat lebat, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Anak Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung dan orang dewasa memadati gedung gereja, mengikuti ibadah yang dilayani oleh Ephorus HKBP, Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA.

Ephorus berkhotbah pada Malam Evangelisasi HKBP Rawalumbu.
Dalam khotbahnya yang bertema: “Gabe Pasupasu tu Portibi on” (1 Musa 12:2), Ephorus mengungkapkan bahwa siapapun bisa menjadi berkat. “Seseorang dapat menjadi berkat, tidak harus menunggu kaya dulu, bukan harus menunggu naik jabatan, dll.” ungkap Ephorus. Hal sederhana yang dapat dilakukan untuk menjadi berkat adalah melalui kata-kata yang mendamaikan, menyemangati, memotivasi, mempersatukan, dll (Bnd. Efesus 4:29). Lebih lanjut, Ephorus menjelaskan kita juga dapat menjadi berkat dengan cara mempersiapkan anak-anak menyongsong masa depan agar bermanfaat bagi bangsa, masyarakat dan kemuliaan bagi Tuhan. Tentu saja semuanya itu bisa terwujud bila orang percaya sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan dan Tuhan bersemayam dalam hatinya.

Remaja dan NHKBP membawa lilin-lilin perdamaian dalam perayaan
Jubileum 25th HKBP Rawalumbu

Ephorus menggendong Elkan Sihombing, Anak Sekolah Minggu yang turut menerima potongan kue Ulang Tahun.
Kegiatan Malam Evangelisasi ini dilanjutkan perayaan 25th HKBP Rawalumbu dengan pemotongan kue yang selanjutnya dibagikan kepada: Ephorus, Praeses HKBP Dist. XIX Bekasi, Pdt. Manarias Sinaga, M.Th., para pendeta yang sedang melayani di HKBP Rawalumbu (Pdt. Herlina Hasibuan, Pdt. Bakti Situmorang, Pdt. Samuel Hasibuan), Ketua Panitia, mewakili sintua (St. S. Marpaung), mewakili ruas ama (S. Lumbangaol), mewakili parompuan (Ny. Simbolon Br. Lumbantobing), mewakili NHKBP (Norman sinaga), mewakili Sekolah Minggu (Elkan Sihombing), mewakili Lansia (St. L. Napitupulu), mewakili Remaja (Yemima Sihombing).

Ephorus melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian HKBP
terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Keesokan harinya, Minggu, 20 Oktober 2013, sukacita warga jemaat HKBP Rawalumbu makin sempurna dengan ibadah Mameakhon Batu Ojahan (Peletakan Batu Alas) dan Mangompoi yang dilayani oleh Ephorus. Sebelum ibadah dimulai, terlebih dahulu Ephorus melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian HKBP terhadap kelestarian lingkungan hidup. Ompung Boru melakukan pengguntingan pita. Selanjutnya, Ephorus bersama pendeta HKBP Ress. Rawalumbu melakukan pelepasan burung merpati sebagai simbol bahwa HKBP turut aktif melakukan pembebasan bagi mereka yang terbelenggu serta menyebarkan kasih bagi sesama manusia, serta melepaskan balon ke udara. Selanjutnya, Ephorus menandatangani Prasasti Jubileum, MBO dan Mangompoi, serta membuka dan memasuki gereja yang diikuti oleh seluruh warga jemaat.

Ephorus dan Ompung Boru menerima bunga dari Anak Sekolah Minggu.

Ephorus menandatangani prasasti Jubileum 25th, MBO dan Mangompoi
Melalui khotbahnya yang diambil dari Kitab Injil menurut Markus 12:28-34, Ephorus mengungkapkan bahwa pada zaman ini orang-orang susah untuk mendengar; lebih ingin didengarkan daripada mendengar. Sementara itu, Firman Tuhan mengajak orang percaya untuk mendengar Tuhan (ay 29). Mendengar Tuhan berarti mendengar segala perintah Tuhan untuk dilakukan dalam kehidupan setiap hari. Dengan melakukan perintah Tuhan, maka kita telah mengasihi Tuhan dalam kehidupan kita. Dampaknya bagi sesama adalah kita mau mendengarkan persoalan yang dihadapi orang lain dan mengasihi mereka tanpa dibatasi oleh apapun. Melalui hal tersebut, HKBP dapat menjadi berkat bagi sesama, bagi dunia ini. Selain itu, Ephorus juga menegaskan bahwa di tengah berbagai persoalan hidup yang kita alami, secara khusus tantangan-tantangan yang dihadapi warga jemaat HKBP Rawalumbu dalam upaya mendirikan gereja – Tuhan selalu menyertai.
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Ephorus memimpin Ibadah peletakan Batu Alas.
Dalam upaya mendirikan gereja tersebut, warga jemaat HKBP Rawalumbu mendapat tantangan dari pemerintah dan warga masyarakat. Gereja sempat dirobohkan oleh mereka yang tidak menginginkan kehadiran gereja di lingkungan tersebut, gereja juga dipaksa untuk ditutup; sehingga warga jemaat sempat beribadah di rumah-rumah. Tetapi tantangan itu tidak menyurutkan semangat warga jemaat untuk mendirikan Rumah Tuhan dan pada akhirnya boleh berdiri gedung gereja yang ditempati dan diresmikan oleh Ephorus, Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA.

Anak-anak Sekolah Minggu turut memeriahkan Pesta HKBP Rawalumbu.

Ephorus dan Ompung Boru bersama Anak-anak Sekolah Minggu.
Menyikapi perbuatan Allah yang begitu luar biasa dalam kehidupan warga jemaat HKBP Rawalumbu, Ketua Panitia HKBP Rawalumbu mengungkapkan bahwa HKBP Rawalumbu bertekad untuk bergerak dari penerima menjadi pemberi. Tekad ini setidaknya mulai mereka wujudkan dalam pesta tersebut, dimana mereka tidak melakukan penggalangan dana dari gereja lain untuk pembangunan Gedung Sekolah Minggu yang akan segera didirikan. Pada kesempatan itu, Ephorus dalam kata sambutannya menyambut baik atas tekad warga jemaat HKBP Rawalumbu untuk bergerak dari penerima menjadi pemberi. Karena itu Ephorus mengajak seluruh warga jemaat untuk memberi sumbangsih pemikiran bagi upaya Amandeman Aturan Peraturan HKBP yang akan dilakukan pada Sinode Godang 2014. Ephorus juga mengajak agar warga jemaat turut serta menghargai orang-orang yang telah berkarya dalam kehidupan masyarakat dan gereja dengan memberikan penghargaan Nommensen Award. Secara khusus untuk menghargai orang-orang yang berkarya di bidang musik gerejawi di HKBP, Ephorus mengajak warga jemaat HKBP Rawalumbu untuk membuat kegiatan One Night with Pdt. J.A.U. Doloksaribu yang akan dilakukan pada tahun 2014.
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
Ephorus dan Ompung Boru berfoto bersama panitia.

Ephorus dan Ompung Boru berfoto bersama pendeta-pendeta yang hadir di HKBP Rawalumbu.
Kegiatan Jubileum 25th, MBO dan Mangompi ini dihadiri juga oleh pendeta-pendeta yang pernah melayani di gereja tersebut. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Paduan Suara Maranatha Kids dan tor-tor Anak-anak Sekolah Minggu HKBP Rawalumbu. Selamat bagi warga jemaat HKBP Rawalumbu… Go to the Next Level…!!
(Pdt. Mangasa Lumbantobing)
Sumber : http://hkbp.or.id/jubileum-25th-mbo-dan-mangompoi-hkbp-rawalumbu/
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!