Ephorus Sangat Menghargai Peranan Bibelvrouw

Tuktuk, 4 Juli 2013

 Rapat Bibelvrouw HKBP tahun 2013 ini mengangkat Tema: Dipanggil dan Diutus untuk Membaharui, Mendamaikan dan Memberdayakan; dan Sub Tema: Bibelvrouw HKBP membekali diri agar mampu menjadi Pembaharu, Pendamai, dan Pemberdaya di tengah Keluarga, Gereja dan Masyarakat. Rapat ini dibuka oleh Ompui Ephorus dalam sebuah ibadah yang berlangsung dengan hikmat.

Setelah makan siang, Ompui Ephorus memberikan ceramah Tema. Dalam kesempatan itu, Ephorus mengungkapkan bahwa keluarga, khususnya kaum ibu memiliki peranan yang sangat besar dalam mewariskan nilai-nilai, khususnya nilai spiritual dalam kehidupan keluarga. Itu berarti, pelayanan terhadap kaum ibu dan anak-anak menjadi sangat penting di tengah-tengah gereja, termasuk HKBP. Dalam konteks yang demikian, Ephorus mengungkapkan bahwa Bibelvrouw harus memaksimalkan pelayanannya.

Bagi Ephorus, pelayanan yang dilakukan para Bibelvrouw selama ini masih sangat tradisional, sebatas pada latihan Paduan Suara. Dalam hal ini, bukan berarti latihan Paduan Suara tidak perlu; tetapi pelayanan yang seperti itu saja tidak cukup. Pelayanan Bibelvrouw harus menjawab persoalan yang dihadapi kaum ibu dan anak, sehingga Bibelvrouw perlu mempelajari ilmu-ilmu lain untuk menopang pelayanannya. Bahkan, menurut Ephorus: “Kurikulum pendidikan di Sekolah Bibelvrouw harus dibenahi karena tidak membantu dalam melaksanakan tugas pelayanan. Terlebih lagi, ketika Sekolah Bibelvrouw meningkat statusnya menjadi Sekolah Tinggi Theologia Bibelvrouw yang sudah mendapat persetujuan dari Dirjen Bimas Kristen.” Dengan demikian, Bibelvrouw menjadi Agent of Change (agen pembaharuan).

Hal lain yang mendapat sorotan adalah hal parhahamaranggion. Dalam hal ini, Ephorus meminta agar Bibelvrouw bersatu. Jangan ada pengelompokan. Para Bibelvrouw yang lebih senior hendaknya menjadi teladan bagi yang junior. “Unang gabe sipinsangon na senior”, demikian Ephorus. Bahkan, mentalitas itupun harus diubah.

Setelah Ephorus menyampaikan materinya, sesi ini dilanjutkan dengan diskusi tanya-jawab. Setidaknya ada 8 orang penanya dan dimederatori oleh Bvr. Rouli Hutapea, S.Pd. Dalam diskusi ini, banyak persoalan yang dikemukakan para Bibelvrouw, baik persoalan pribadi, pelayanan bahkan persoalan diantara sesama pelayan, khususnya non-bibelvrouw.

Dalam kesempatan ini, Ephorus mendorong semua bibelvrouw untuk mengembangkan diri. Setidaknya, dalam tahun ini ada 2-4 orang bibelvrouw yang akan mengikuti pendidikan di Jerman. Ephorus juga mendorong agar Rapat Bibelvrouw memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi upaya amandemen Aturan peraturan HKBP. Bahkan, prasarana bagi Sekolah Bibelvrouw akan mendapat perhatian yang serius.

Sebelum acara ini, Ephorus mendapatkan kejutan dari seluruh bibelvrouw yang menghadiri Rapat Bibelvrouw berupa perayaan ulang tahun dirinya yang ke-59 tahun. Perayaan ini telah direncanakan panitia rapat bibelvrouw tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga perayaan ini merupakan surprise.

Pdt. Willem T.P. Simarmata, Ephorus HKBP, lahir pada tanggal 4 Juli. Beliau lahir di tengah-tengah keluarga Simarmata / Br. Naibaho di desa Simarmata, Samosir. Ulang tahun kali ini sangat spesial karena bertepatan dengan Rapat Bibelvrouw HKBP yang dilaksanakan di Samosir, tempat tanah kelahirannya.

Didampingi Ompung Boru – ompung dari empat orang cucu ini meniup lilin dan memotong kue ulang tahun. Turut menemani Ephorus pada saat itu adalah Praeses Sumatera Timur, Praeses Samosir dan Praeses Toba Hasundutan. Perayaan ulang tahun ini semakin meriah dengan dinyanyikannya lagu Sekolah Minggu yang menjadi kesenangan Ompui, “Nalumbang, nalumbang, nalumbang Surgo i…” oleh seluruh peserta bersama Ompui.

 Pada kesempatan itu, Bvr. Siti Lamroma Nainggolan mewakili seluruh Bibelvrouw menerima potongan kue ulang tahun dari Ompung boru dan mengungkapkan agar kiranya Tuhan selalu memberkati Pdt. WTP Simarmata dalam menggembalakan warga jemaat dan seluruh pelayan HKBP. Tidak hanya itu, sebelum acara makan siang, Ny. Lumbantobing / Br. Simorangkir, cucu Raja Sisingamangaraja XII yang sekaligus pemilik hotel menyematkan sehelai ulos kepada Ephorus. Dengan rasa haru, Ephorus menyampaikan ucapan terimakasih atas perayaan ulang tahun tersebut, baik kepada bibelvrouw maupun pemilik hotel.

Selamat Ulang Tahun, Ompui Ephorus, Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA., doa seluruh warga jemaat dan pelayan HKBP menyertai Ompui dalam menggembalakan Huria Kristen Batak Protestan yang dipercayakan Tuhan.

Sumber : http://hkbp.or.id/ephorus-sangat-menghargai-peranan-bibelvrouw/